Kamis, 10 Februari 2011

KIAT MENGHANCURKAN ISLAM

Dari waktu ke waktu, kian terbukti pihak Yahudi dan Nasrani tidak suka terhadap umat Islam, hal ini karena umat Islam selalu berjuang menegakkan Al-Haq (kebenaran) dan sebaliknya, mereka terus berjuang untuk menegakkan Al-Bathil (kesalahan). Inilah sebabnya, mengapa tak pernah bisa bertemu antara pihak yang haq dengan pihak yang bathil, bahkan dari generasi ke generasi, pertarungan baik yang bersifat fisik maupun non fisik terjadi berkali-kali hingga hari ini. Karena itu mereka beranggapan bahwa Islam merupakan penghalang yang harus diberantas.

Berbagai cara mereka tempuh untuk menghacurkan Islam dan umatnya. Sebagai muslim, kita perlu tahu apa saja strategi atau kiat-kiat mereka dalam menghancurkan Islam dan umatnya. Bila kita sudah tahu, insya Allah kita tidak akan terjebak ke dalam program penghancuran yang mereka lakukan. Seluruh program mereka pada intinya berorientasi pada upaya menjauhkan umat Islam dari ajaran Islam yang sering disebut dengan harokatul irtidad (gerakan pemurtadan). Secara umum, kita harus kaji betul langkah-langkah mereka ini.

1. Perang Secara Fisik

Berkali-kali peperangan antara muslim dengan Yahudi dan Nasrani terjadi, perang Arab-Israel masih berlangsung hingga kini, perang Salib yang tekenal itu juga menjadi bukti, pada masa dahulu mereka menjajah sejumlah negara yang mayoritas penduduknya muslim, di bekas Uni Sovyet, berlangsung perang antara Azerbaijan dengan Armenia, begitu juga kebiadaban mereka terhadap muslim Bosnia. Namun peperangn secara fisik yang sudah berlangsung berkali-kali ini menyadarkan mereka bahwa tak mungkin umat Islam bisa ditaklukkan dengan kekuatan senjata, mitos ini semakin kuat pada perang Afganistan, Bosnia, Irak, Afganistan dan sebagainya.

Kalau peperangan terhadap kaum muslimin masih saja terus berlangsung, hal itu hanyalah karena mereka penasaran untuk bisa menaklukkan umat Islam dengan senjata, mereka ingin berhasil dan tertulis dalam sejarah.

2. Menghancurkan Sistem Khilafah

Setelah mitos kegagalan perang terhadap muslim, cara lain yang mereka tempuh guna menghancurkan Islam dan umatnya adalah dengan menghancurkan sitem pemerintahan Islam yang bersifat khilafah. Maka mereka hancurkanlah kekhilafahan Islam Utsmaniyah di Turki lalu mereka ganti dengan pemerintahan yang sekuler (memisahkan agama dengan negara), lalu berkembang pula pemikiran dan paham nasionalisme sehingga negara-negara yang dahulu saling bahu-membahu, setelah itu menjadi lebih mementingkan kebangsaannya.

Namun hancurnya khilafah Utsmaniyah bukan berarti akhir dari segalanya, keinginan untuk mengembalikan pemerintahan yang Islami tidak hilang begitu saja meskipun kondisinya sangat sulit, bahkan di Turki sendiri, partai Islam mulai memenangkan pemilihan umum yang dilangsungkan di negeri itu. Dimana-mana sekarang ini muncul kembali kesadaran pentingnya pemerintahan yang Islami, sebab tanpa pemerintahan yang Islami, yang menderita bukan hanya kaum muslimin, tapi juga mereka rasakan kegundahan dalam hidup ini.

3. Menjauhkan Umat Dari Al-Qur’an

Orang-orang kafir itu sebenarnya menghendaki musnahnya Al-Qur’an sebagai salah satu sumber kekuatan umat Islam, Gladstone, seorang orientalis Barat menyatakan: “Selama Al-Qur’an ini ada, maka Eropa tidak akan sanggup menjajah Timur, malahan Eropa sendiri tidak bisa aman”. Namun mereka sendiri akhirnya menyadari bahwa Al-Qur’an itu tak mungkin bisa dimusnahkan, maka merekapun berusaha untuk menjauhkan umat Islam dari kitab sucinya, dan ini bisa mereka capai dengan baik sehingga kekuatan tak lagi dimiliki oleh umat Islam karena umat Islam jauh dari Al-Qur’an.

Kini umat Islam telah kembali lagi kepada Al-Qur’an, orang-orang kafir itu sangat khawatir dengan fenomena ini, karena ternyata dengan kembalinya umat Islam kepada Al-Qur’an, kekuatan dan kewibawaan sebagai umat kembali dimilikinya, begitulah yang sekarang terjadi sehingga pamor pihak Barat yang mewakili Yahudi dan Nasrani semakin rendah.

4. Menghancurkan Akhlak

Di dalam Islam, tinggi dan rendah, kuat dan lemahnya umat Islam sangat tergantung pada sejauh mana kemuliaan akhlak yang dimilikinya. Karena itu orang-orang kafir sangat berkepentingan bagi hancurnya akhlak kaum muslimin. Samuel Swiemer pernah berkata: “Missi umat kita adalah mengeluarkan seorang muslim dari Islam, supaya menjadi orang yang tidak punya hubungan apa-apa dengan Allah, sehingga ia tidak mempunyai ikatan akhlak sebagai pegangan hidup umat Islam”. Tugas kalian adalah mempersiapkan generasi baru Islam yang jauh dari ajaran Islam,” ungkapan ini dikemukakan tahun 1935 dalam konferensi para missionaris di kota Quds. Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak Barat kemudian mengekspor budaya mereka yang jelek melalui film, sandiwara, lagu dan musik, serta motto-motto tertentu lalu membentuk opini bahwa hal itu merupakan suatu kemajuan, tanda maju masyarakat modern. Cara lain yang mereka tempuh adalah melalui jalur pendidikan sekuler sehingga berkembang ilmu yang bebas nilai dan tak ada lagi semangat Islam dikalangan pelajar dan mahasiswa Islam. Sedikit banyak cara ini berhasil mereka lakukan, tapi kaum muslimin telah menyadari kesalahannya sehingga sekolah-sekolah non Islam diharamkan bagi kaum muslimin dan generasi muda kembali kepada Islam, karena memang sudah terbukti bahwa di negara-negara Barat sendiri, tidak berakhlak yang Islami hanya akan menghancurkan peradaban dan menimbulkan malapetaka bagi manusia. AIDS adalah salah satu produk barat yang amat mencemaskan umat manusia tak berakhlak sekarang ini.

5. Memecah Persatuan Umat

Tindak lanjut dari hancurnya sistem khalifah adalah mereka berusaha mecerai beraikan persatuan umat Islam, untuk itu setelah mereka menjajah berpuluh-puluh bahkan ratusan tahun, mereka tinggalkan negeri jajahan yang mayoritas penduduknya muslim itu dengan perbatasan negeri yang tidak jelas sehingga hal ini sering menjadi konflik antara satu negara dengan negara tetangganya. Setelah itu mereka wariskan nasionalisme atau fanatisme kebangsaan secara berlebihan sehingga suatu negara lebih mementingkan negerinya lalu tidak peduli dengan negara yang lain.

Hingga kini, persatuan umat Islam masih merupakan persoalan yang sangat besar untuk bisa diwujudkan, meskipun di dalam Al-Qur’an maupun hadits-hadits amat ditekankan, itulah sebabnya mengapa begitu banyak persoalan dunia Islam tapi belum bisa diselesaikan oleh umat Islam sendiri secara Internasional. Walaupun begitu, kesadaran yang tinggi akan pentingnya ukhuwah semakin nampak pada masyarakat kita sehingga perhatian umat Islam terhadap kondisi umat Islam yang lain sudah menjadi lebih baik.

6. Menanamkan Keraguan

Salah satu kunci kekuatan umat Islam adalah terletak pada amal shalehnya, untuk bisa beramal shaleh seorang muslim terlebih dahulu harus betul-betul yakin akan Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Bila keyakinan ini sudah tumbuh dengan baik di dalam jiwa kaum muslimin, maka kaum muslimin akan selalu memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam itu dalam kehidupan ini dan siap menanggung segala resiko.

Karena itu musuh-musuh Islam terus berusaha menanamkan keraguan umat Islam terhadap agamanya, mereka selewengkan makna-makna Al-Qur’an yang membuat umat Islam menjadi jauh dari Al-Qur’an, mereka kotori sejarah Islam sehingga umat Islam tidak percaya dengan para pejuang Islam, termasuk ragu akan kesucian sejarah Nabi Muhammad saw, lalu mereka hambat umat Islam untuk bisa melaksanakan Islam sehingga umat ini semakin jauh dari ajaran agamanya sendiri, setelah itu dengan berbagai cara mereka bentuk opini bahwa Islam itu agama yang pantas hanya untuk orang-orang Arab masa lalu.

Namun sekarang ini usaha mereka lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya, apalagi kesadaran umat Islam untuk memahami ajaran agamanya secara baik menunjukkan adanya peningkatan, bahkan kegagalan mereka nampak dari banyak diantara mereka yang belajar Islam lalu masuk agama Islam meskipun dahulunya mereka begitu benci dengan Islam. Bahkan Islam diakui sebagai agama yang paling pesat berkembang di Amerika dan Eropa.

7. Merintangi Kemajuan Umat

Dalam banyak hal umat Islam sebenarnya bisa mencapai kemajuan yang besar, termasuk dibidang sains dan teknologi. Bila kemajuan ini betul-betul terwujud, maka eksistensi negara-negara Barat sebagai negara industri bisa tersaingi.

Karena itu mencegah kemajuan negeri-negeri muslim terutama dibidang sains dan teknologi mereka hambat sedemikian rupa. Ada negeri muslim yang sudah bisa bikin bom nuklir, senjata kimia dan sejenisnya yang menjadi alat pertahanan negeri itu mereka lucuti sedemikian rupa dengan legitimasi PBB. Sementara pemuda-pemuda Islam yang sudah berhasil menuntut ilmu di bidang sains dan teknologi mereka beri iming-iming dengan gaji yang besar dan gelar yang mulia agar mau mengabdikan ilmunya di negeri Barat itu saja, tidak usah pulang ke kampung halaman untuk membangun negeri sendiri. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Brain Drain (pelarian intelektual muslim ke negara-negara Barat).

Meskipun begitu, Barat tetap saja menyimpan ketakutan karena umat Islam sekarang ini memang tidak bisa menahan diri lagi untuk bisa maju, karena kemajuan sains dan teknologi yang dicapai barat banyak sekali yang mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru yang tidak menyenangkan.

Semoga dengan memahami strategi mereka dalam menghancurkan Islam dan umatnya membuat kita sadar bahwa kondisi kita memang dalam keadaan terancam, namun kita tetap tidak boleh pesimis tapi justeru kita harus siap menghadapi serangan-serangan mereka yang mencoba menghalau umat Islam dalam laju pencapaian kembali kejayaannya.

Drs. H. Ahmad Yani

0 komentar:

Posting Komentar

 

KHUTBAH JUMAT Copyright © 2009 Community is Designed by Bie